Hari Penuh Cerita: Dari Kebun Kentang hingga Gamelan Misa
Hari ini bukan hari biasa—ini hari penuh warna, keringat, tawa, dan makna. Dimulai dari embun pagi yang masih setia menyelimuti daun-daun, kami sudah siap dengan cangkul dan semangat. Aktivitas pertama: menanam kentang! Tanah yang gembur, udara yang sejuk, dan kerja sama tim bikin suasana makin seru. Sambil bercanda, kami menanam harapan kecil di setiap lubang tanah.
Lanjut ke kebun, tempat kami menyapa tanaman-tanaman lain yang juga butuh perhatian. Ada yang menyiram, ada yang mencabut rumput liar, semua sibuk tapi tetap menyenangkan.
Menjelang siang, kami meluncur ke pasar Garung. Misi: belanja bahan masak sambil cuci mata. Suasana pasar yang hidup, penjual yang ramah, dan aroma makanan tradisional bikin perut lapar duluan. Tapi kami tetap fokus—list belanja harus lengkap!
Setelah itu, kembali ke rutinitas mulia: mengajar di sekolah. Meski lelah, semangat anak-anak selalu jadi booster tersendiri. Hari ini kami berbagi pengetahuan, cerita, dan semangat untuk masa depan.
Sementara di Wates pagi sampai siang hari, giliran membangun lantai konblok. Angkat-angkat batu, ukur, tata—semua dikerjakan bareng-bareng. Capek? Iya. Tapi puas? Banget!
Menjelang malam, energi belum habis. Kami geser ke GOR Desa Buntu untuk main bulu tangkis. Smash, drop shot, tawa lepas—benar-benar jadi pelipur penat setelah seharian berkegiatan.
Dan tak berhenti di situ. Malam ini kami berlatih gamelan untuk persiapan misa. Denting gamelan yang berpadu, tangan yang lincah menabuh, semua terasa magis. Lalu ditutup dengan doa Rosario bersama—hening, khusyuk, dan penuh syukur.
Hari ini kami belajar bahwa hidup bukan soal sibuk, tapi tentang makna di setiap aktivitas. Dari menanam sampai berdoa, semuanya menyatu jadi satu cerita utuh yang patut dikenang.
#smasantalaurensia, #live-in, #tangerangselatan, #2025, #santalaurensia, #sma, #smatangsel
#kejajar, #wonosobo, #desabuntu, #desawates, #dieng, #Jawatengah
Komentar
Posting Komentar